This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, December 7, 2021

Cara Mengatur Tampilan LCD Proyektor (INFOCUS) Paling Mudah

     Kita sering menggunakan Proyektor atau Infocus untuk menampilkan sesuatu dari laptop atau komputer, namun terkendala di layar yang diproyeksi tidak nampak apa yang mau kita tampilkan sesuai dengan bahan di laptop kita. ada cara mudah untuk mengatur kendala tersebut yaitu:

  1. Pasangkan perlengkapan Proyektor sesuai pedoman pemasangan
  2. Tekan tombol kombinasi “Windows + P” pada laptop atau PC, sehingga tampil 4 menu seperti gambar dibawah ini:









Setelah itu tinggal dipilih sesuai kebutuhan dari salah satu pilihan layar sesuai gambar diatas. Adapun berikut penjelasannya.

PC Screen Only: Pilihan ini adalah tampilan yang ada di desktop komputer atau laptop kamu dan tidak akan muncul di layar proyektor. Pilihan adalah tampilan default dari komputer atau laptop.

Duplicate: Untuk pilihan ini berfungsi untuk menduplikasikan tampilan layar yang ada di komputer atau laptop di tampilkan dalam layar proyektor. Semua aktifitas yang kamu lakukan di komputer atau laptop akan terlihat di tampilan proyektor selama itu terhubung dengan proyektor.

Extend: Sedangkan pilihan yang satu ini berfungsi dapat memperpanjang atau membagi layar yang ditampilkan memiliki 2 tampilan. Dengan begitu memungkinkan  penggunanya untuk dua pekerjaan sekaligus.

Second Screen Only: Pilihan yang terakhir ini berfungsi untuk menampilkan tampilan yang ada di layar komputer atau laptop tekhususkan pada proyektor. Dengan demikian nantinya komputer atau laptop akan blank dan tampilannya akan tampil di proyektor saja.

Semoga bermanfaat.


Thursday, December 2, 2021

ULTRASONIC TEST (UT)


    Non destrtructive testing (NDT) adalah aktivitas tes atau inspeksi terhadap suatu benda untuk mengetahui adanya cacat, retak, atau discontinuity lain tanpa merusak benda yang kita tes atau inspeksi. Pada dasarnya, tes ini dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita gunakan masih aman dan belum melewati damage tolerance. NDT dilakukan paling tidak sebanyak dua kali. Pertama, selama dan diakhir proses fabrikasi, untuk menentukan suatu komponen dapat diterima setelah melalui tahap-tahap fabrikasi. NDT ini dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu komponen. Kedua, NDT dilakukan setelah komponen digunakan dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah menemukan kegagalan parsial sebelum melampaui damage tolerance-nya.
       Uji ultrasonic adalah pengujian baik pengukuran tebal maupun pendeteksian cacat internal ( flaw detection ) dengan menggunakan getaran ultra, yakni gelombang mekanis yang berfrequensi diatas 20 KHz . Gelombang ultrasonic dihasilkan oleh suatu transducer yang biasanya bekerja berdasarkakan konversi enerji listrik ( piezo electric ) menjadi enerji mekanik .
    Gelombang ultrasonic akan terdifraksi ( tersimpangkan ) sedemikian besar didalam udara sehingga untuk mendapatkan perambatan yang konsisten dari transducer kebenda uji, kedua permukaan benda yang berhimpitan ( interface ) harus diberi zat perantara yang dapat menghantarkan gelombang ultrasonic yang berupa cairan ( air, gemuk, minyak pelumas, dll ) yang disebut couplant.

Gambar. 1. Perambatan Gelombang Ultrasonik pada Bidang Datar

    Prinsip kerja dari Ultrasonic Testing (UT) adalah gelombang ultrasonik yang dipantulkan dan dibiaskan oleh permukaan batas antara dua bahan yang berbeda. Dari sifat pantulan tersebut dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat, serta ukuran cacat.

Pengaruh Kuplan

    Fungsi Kuplan adalah untuk memudahkan merambatnya gelombang dari probe ke dalam benda uji karena bila antara probe dan benda uji terdapat udara maka hampir 100% gelombang akan dipantulkan kembali ke dalam probe. Jenis – jenis kuplan yang sering digunakan dalam pengujian ultrasonik antara lain :
1. Oli
2. Greese
3. Emulsi Plastik
4. Air (Untuk bahan yang tidak bersifat korosi).

Probe

Probe adalah alat yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi  mekanik menggunaka efek piezoelectric dan efek magnetostriktif.

Prosedur Praktikum:

1. Kalibrasi Jarak
A. Obyek : Kalibrasi jarak probe normal untuk range 100
B. Peralatan :
        1. Pesawat Ultrasonik :`Merk; GE , Type; USM/DMS GO
        2. Probe                 : Normal Tunggal: Size: d10 Frek: 4 MHz
        3. Kabel Probe         : MPKL
        4. Kuplan                 : Ultrasonic Kuplan-Muster 100G
        5. Blok Kalibrasi         : V1, V2 dan 8 blok step
    Dalam   melakukan   praktikum ini,   Alat-alat   yang   digunakan   dalam pengujian Ultrasonic Testing ini diperlukan alat-alat dan bahan serta prosedur pengujian yang benar. Alat-alat yang digunakan seperti UT, blok kalibrasi, probe, majun, penggaris. Sedangkan untuk bahan-bahannya digunakan seperti benda uji, kuplan ( Oli atau Greese).

C. Prosedur:
  1. Nyalakan pesawat UT, probe dihubungkan ke pesawat melalui kabel yang sesuai tombol fungsi probe normal dan tempatkan tombol range selektor sesuai kebutuhan.
  2. Ukur benda uji dengan mistar ukur
  3. Tentukan range > tebal benda uji
  4. Lakukan kalibrasi jarak dengan range yang telah ditentukan
  5. Pada Fungsi Range, Input nilai: Range   = 100. Velocity = 5900 (Iron)
  6. Pada Fungsi Recerver, Input: Frekuensi   = 4 MHz. Dual = Off
  7. Pada Fungsi Autocal, Input:
    • S Ref 1   = 25
    • S Ref 2   = 100
    • Record   = On 
  8. Probe ditempatkan ke ketebalan 25 mm pada V1, Pada Fungsi Range, seting Probe Delay pada angka 25, Display Delay tepat pada layar angka 25, jumlah pulsa yang harus muncul/ indikasi pulsa I = 2,5; II = 5; III = 7,5; IV = 10
  9. Letakkan probe pada 25 mm, 50 mm (Lucite),dan 100 mm. Apabila hasil amatan pada layar sesuai dengan ketebalan benda uji maka pesawat UT telah selesai dikalibrasi.



Wednesday, September 29, 2021

Teknik Inpeksi

    Inspeksi berasal dari bahasa Inggris yakni Inspection. Inspeksi adalah pemeriksaan secara seksama terhadap suatu produk yang dihasilkan apakah sesuai dengan standar dan aturan yang telah ditetapkan . inspection juga merupakan suatu paduan yang terdiri dari kegiatan-kegiatan, baik yang bersifat operasional maupun managerial, yang terdiri dari kegiatan:review, survey, check, measure, detection, examination, data collection, analyze,documentation, reporting, test, recording, dan auditing atau verification.

Tujuan dari Inspeksi dalam Quality Control (Pengendalian Kualitas) adalah sebagai berikut :
  • Untuk mendeteksi dan menghilangkan bahan baku yang cacat sebelum masuk ke proses produksi.
  • Untuk mendeteksi produk cacat dan produk yang berkualitas rendah terkirim ke pelanggan.
  • Untuk memberikan pemberitahuan kepada Manajemen sebelum suatu masalah kualitas menjadi serius sehingga manajemen dapat mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan.
  • Untuk mencegah keterlambatan pengiriman yang dikarenakan masalah kualitas dan mengurangi keluhan dari pelanggan.
  • Untuk meningkatkan kualitas dan realibilitas produk.
Manfaat Inspeksi dalam Pengendalian Kualitas:
  • Membedakan Lot produk yang baik dan Lot produk yang cacat.
  • Membedakan unit produk yang baik dan unit produk yang cacat.
  • Untuk mengetahui apakah terjadi perubahan pada proses.
  • Untuk mengetahui apakah proses produksi berada atau mendekati batas spesifikasi.
  • Untuk menilai kualitas produk.
  • Untuk mengukur ketepatan alat ukur di produksi.
  • Untuk mengukur kemampuan proses.
    Inspeksi atau Inspection dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah Floor Inspection, Centralized Inspection, Combined Inspection, Functional Inspection, First Piece Inspection, Pilot Piece Inspection dan Final Inspection. 
    Berikut ini adalah pembahasan singkatnya:
  • Floor Inspection adalah Inspeksi yang dilakukan dalam proses produksi. Dalam Floor Inspection, Inspektor melakukan pemeriksaan terhadap Material atau produk setengah jadi (Semi Goods) pada proses produksi baik yang dilakukan oleh Manusia maupun Mesin. Inspektor akan melakukan pemeriksaan dari satu mesin/pekerja ke mesin/pekerja lainnya. Metode pemeriksaan ini dapat mendeteksi permasalahan lebih awal sebelum produk tersebut dihasilkan dalam jumlah banyak.
  • Centralised Inspection adalah Inspeksi yang dilakukan pada lokasi tertentu atau terpusat pada tempat yang ditentukan. Semua Peralatan dan Mesin Pengujian diletakan pada tempat yang dikhususkan untuk pengujian. Semua sampel produk yang akan dilakukan pengujian dibawa ke lokasi tersebut untuk dilakukan pengujiannya.
  • Combined Inspection adalah kombinasi dari Floor Inpection dan Centralised Inspection.
  • Functional Inspection adalah Inspeksi terhadap Fungsional pada produk. Seperti contoh pada pemeriksaan Fungsi sebuah Motor, Inspeksi Fungsional akan memeriksa karakteristik kecepatan motor tersebut sesuai dengan yang ditentukan tanpa harus mengetahui karakteristik masing-masing komponen pembentuk motor itu. Functional Inspection pada umumnya dilakukan setelah sebuah produk sudah menjadi Produk Jadi (Finished Goods).
  • First Piece Inspection adalah Inspeksi yang dilakukan terhadap unit pertama. Unit pertama yang dimaksud ini bisa jadi adalah unit pertama pada pergantian shift kerja, unit pertama pada pergantian LOT produk, unit pertama pada pergantian alat kerja ataupun unit pertama pada pergantian parameter mesin.
  • Pilot Piece Inspection adalah inspeksi yang dilakukan terhadap produk baru ataupun model-model baru.
  • Final Inspection adalah Inspeksi yang dilakukan pada Produk Jadi (Finished Goods). Final Inspection ini memeriksa karakteristik produk secara menyeluruh baik Fungsional maupun Kosmetiknya. Final Inspection ini dilakukan sebelum produk jadi tersebut dikirimkan ke pelanggan.
Langkah inspeksi terbagi 2 yitu:
  1. Langkah pemastian mutu atau Quality Assurance (QA) adalah kegiatan yang bersifat MANAGERIAL yang terkoordinasi dan sistematis untuk mengadakan auditing atau verifikasi atas hasil pengendalian mutu oleh pihak lain untuk memastikan bahwa QC tersebut dilaksanakan sesuai dengan persyaratan spesifikasi pihak pemilik objek inspeksi.
  2. Langkah pengendalian mutu atau quality control (QC) adalah kegiatan yang bersifat OPERASIONAL yang sistematis dan mengacu kepada referensi yang tertulis (standard, specification, good practice, peraturan pemerintah yang berlaku), guna menegndalikan mutu produk atau jasa, agar memenuhi spesifikasi yang telah di tentukan dalam rangka memuaskan pelanggan.
Langkah-langkah QA pemastian mutu tersebut terdiri dari:
  • Mereview dokumen pendukung suatu obyek inspeksi, baik produk maupun sistemoperasi dan jasa. 
  • Mengadakan auditing atau verifikasi atas hasil QC pihak pelaksana inspeksi dilapangan (biasanya inhouse inspection dari pihak pelaksana, baik pabrikasi,maintenance, konstruksi, dll). 
  • Pihak QA juga akan menyusun laporan sesuai format standar dan ditandatanganioleh quality auditor yang melaksanakan kerja dan disahkan oleh atasannya sebagaiwakil perusahaan inspection tersebut. Laporan tersebut diserahkan kepada pihak pemilik obyek inspeksi sebagai pengguna jasa mereka. Laporan tersebut merupakantanggungjawab pihak QA (TPI).

Langkah-langkah QC operasional tersebut terdiri dari:
  • mereview dokumen pendukung dari obyek inspeksi.
  • mengadakan survey lokasi dan kondisi lingkungan obyek inspeksi.
  • mengecek obyek inspeksi untuk mengetahui kondisi fisiknya atau kinerja operasionalnya.
  • mengadakan pengukuran-pengukuran (measurement/dimension check) untuk mengetahuiukuran/ dimensi obyek inspeksidan quantitas obyek. Hasil pengukuran diarsipkan dalamformat standar.
  • mengadakan deteksi/penyidikan atas obyek inspeksi atau sistem operasi, untukmendeteksi adanya kelainan atau ketidaksesuaian (non conformance).
  • temuan yang didapat diteliti lebih jauh (examination) untuk mempelajari sebabketidaksesuaian tersebut, untuk memperkuat penelitian tersebut semua sample bahan ataulimbah yang diketemukan dianalisa secara laboratoris untuk mendapatkan struktur/komposisi kimiawi yang kuantitatif dan akurat. Semua data yang didapat dikumpulkan (data collecting). Selanjutnya juga diadakan analisa penyebab ketidaksesuaian (rootcause analyze) untuk menentukan langkah-langkah penanggulangan dan pencegahanagar hal yang sama tidak terulang lagi.
  • cacat, kerusakan, kelainan, dan ketidaksesuaian lainnya didokumentasikan dengan photography untuk pengabadiannya.
  • berdasarkan temuan-temuan dan hasil penelitian dan analisa, disusun laporan yangsingkat namun komprehensif/lengkap dan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
  • Setelah langkah-langkah penanggulangan/ perbaikan dilaksanakan, diadakan pengujian baik struktural maupun operasional untuk meyakinkan bahwa obyek inspeksi atausistem operasional dapat dioperasikan kembali.
  • Setelah rekomendasi dilaksanakan, dan pengujian operasional berhasil, diadakan pencatatan semua langkah perbaikan dan hasil pengujian didalam arsip/kartu riwayat peralatan (equipment history record card).

Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan inspeksi?
2. Sebutkan tujuan dari Inspeksi!
3. Sebutkan pengertian QA dan QC!
4. Sebutkan beberapa perbedaan QA dan QC!













Saturday, September 25, 2021

Magnetic Partikel Test

     Pengujian partikel magnetik adalah salah satu jenis pengujian tanpa merusak (nondestructive test) yang diterapkan dalam pemeriksaan cacat material ataupun cacat las. Pada umumnya pemeriksaan dengan metoda magnetik partikel digunakan untuk mengungkapkan konformasi di permukaan atau di bawah (sub surface) dengan memanfaatkan kebocoran garis-garis gaya magnet (flux) pada permukaan benda uji, sehingga dengan menyemprotan butir ferromagnetik akan berkumpullah serbuk magnetik tersebut pada bocorn flux tadi sehingga karenanya terungkaplah jenis dan dimensi cacat permukaan dan bawah permukaan. Ilustrasi pengujian partikel magnetik ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

 

    Karena butir magnetik ini memerlukan garis-garis gaya magnetik, maka jenis pengujian ini hanya dapat dilaksanakan pada material yang dapat menjadi magnetik, seperti misalnya bahan besi, baja dan paduan nikel, paduan cobalt, juga baja precipitation hardening seperti stainless steel 17-4 PH, 17-7PH, dan 15-4 PH, yang menjadi magnetik setelah berusia cukup lama (aging). Material tersebut diatas akan kehilangan daya ferromagnetiknya apabila bertemperatur melebihi 760oC yang lazim disebut Titik Curie.

    Alat yang banyak digunakan adalah alat yang menggunakan arus listrik sebagai pembangkit medan magnet. Yoke adalah pembangkit medan magnet yang paling sederhana. Umumnya lebar yoke berkisar antara 15 cm–20 cm dan menggunakan sumber AC 115 volt. Sistem yang lebih rumit menyediakan selektor AC/DC, arus yang lebih besar dan ammeter.

Alat yang digunakan seperti :
1. Electrical yoke (AC)    
2. Lampu
3. Gauss Meter
4. Pile Fill Indikator (Pie)
5. Blok Kalibrasi
6. Penggaris
7. Alat Peniup
8. Light Meter
9. Sikat Baja
10. Tisu/Kain Pembersih
11. Cairan Pembersih SKC-S (Cleaner)
12. White Contrast Paint (WCP)-2 Magnaflux
13. Partikel Serbuk Besi (Prepared Bath) 7HF.

Prosedur pengujian MPI Wet Visible:
1. Tahap persiapan.
Kalibrasi Yoke dengan menguji kekuatan yoke terlebih dahulu (power lifting of yoke) berdasarkan ASME section V Article 6 (T-773,2), yaitu untuk arus AC yoke harus mampu mengangkat beban sebesar 4,5 kg (10 lb) pada maximum pole sepacing-nya.
Indikator medan magnet pie-shape atau Burma Castrol digunakan untuk memverifikasi arah dan kekuatan medan magnet pada daerah yang diuji.
Pembersihan permukaan spesimen dari kotoran yang mungkin mengganggu interpretasi hasil uji dengan menyemprotkan cairan pembersih SKC-S (Cleaner) pada permukaan spesimen. Kemudian gunakan sikat baja untuk membersihkan permukaan spesimen dan terakhir di lap pakai kain pembersih untuk menghilangkan kotoran di permukaan spesimen. Permukaan harus kering dan bersih. Permukaan yang kasar cenderung menyulitkan pemeriksaan.

2. Aplikasi WCP-2
Setelah permukaan dipastikan bersih dan kering maka dilakukan penymprotan WCP-2 secara merata pada permukaan spesimen. Sebelum di semprot sebaiknya WCP-2 di kocok dulu supaya WCP-2 nya tercampur merata sehingga memudahkan penyemprotannya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan mendeteksi adanya cacat. Karena warna dari WCP-2 lebih kontras dari pada serbuk ferromagnetik

3. Tahap magnetisasi
Sebelum magnetisasi siapkan Pile Fill Indikator untuk melihat arah medan magnet dan letakkan di atas spesimen. Nyalakan yoke-AC, lalu benda kerja mulai di magnetisasi sambil menyemprot partikel serbuk besi (Prepared Bath) 7HF. Magnetisasi benda uji dimaksudkan agar benda uji dapat menarik serbuk ferromagnetik yang nantinya serbuk ferromagnetik tersebut akan mendeteksi adanya cacat pada benda uji tersebut. Kemudian lakukan pembersihan sisa partikel serbuk besi dengan alat peniup sambil magnetisasi untuk memperjelas indikasi yang muncul. Arah pergerakan kaki yoke pada proses uji seperti ditunjukkan pada gambar berikut

4. Tahap interpretasi hasil.
Lakukan pengukuran indikasi dengan penggaris. Dimaksudkan untuk melihat bentuk cacat yang terdapat pada benda uji. Selain itu juga dari hasil pengevalusian kita akan dapat menentukan apakah benda uji harus diperbaiki atau tidak.

5. Tahap demagnetisasi bahan.
Sebelum demagnetisasi lakukan post cleaning supaya permukaan spesimen bersih kembali menggunakan cleaner seperti tahap awal pembersihan.
Kemudian ukur sisa medan magnet pada spesimen menggunakan Gauss Meter dengan menempelkannya di atas spesimen seperti pada gambar 5.2. Letakkan Gauss Meter dekat HAZ atau sebaiknya diukur juga dibagian sudut setiap spesimen karena biasanya daerah pengaruh magnet lebih besar. Standarnya 3 gauss. Penggunaan Gauss Meter.
Lakukan demagnetisasi dengan cara mengacaukan arah medan magnetnya dengan cara menekan tombol power yoke-AC kemudian yoke-AC di putar dan ditarik tanpa menyentuh spesimen. Tujuan demagnetisasi adalah agar bahan tidak bermagnet


Gambar Penggunaan Gauss Meter


6. Tahap pembersihan setelah inspeksi
Semua partikel magnetik yang digunakan, harus dihilangkan dari permukaan bahan setelah inspeksi.


Thursday, September 23, 2021

Monday, July 19, 2021

PENETRANT TEST

    Uji cairan penetran adalah salah satu metode uji tanpa merusak yang mampu mendeteksi cacat terbuka pada permukaan suatu bahan atau komponen, misalnya cacat retakan terbuka. Uji cairan penetran dapat dilakukan pada semua jenis bahan, asal permukaannya tidak menyerap cairan penetran tersebut. Prinsip dasar uji penetran adalah sifat kapilaritas sepeti ditunjuk Gambar 3.1. Bila celah yang sangat sempit diberi cairan, maka celah tersebut mampu menyedot cairan sehingga celah akan berisi cairan. Cairan yang ada di dalam celah akan dapat disedot ke luar ke permukaan bila ujung celah diberi developer di ujung celah akan memberikan indikasi bahwa di tempat tersebut terdapat celah. Cairan penetran harus mempunyai kemampuan untuk masuk ke dalam cacat/celah. Oleh karena itu cairan ini harus memenuhi persyaratan mampu memasuki celah yang sangat sempit, mampu berada di dalam celah yang besar, tidak mudah menguap, bila berada di permukaan benda uji mudah dibersihkan, tidak mudah berubah warna menjadi pucat, tidak korosif, tidak berbau, tidak beracun, tidak mudah menyala, dan stabil bila disimpan. Uji penetran sangat efektif untuk mengungkapkan keberadaan cacat atau non konfirmasi yang terbuka di permukaan, seperti misalnya lipatan (fold/lap), porositas, lapisan (seam), inklusi terak/kotoran (slag inclusion), fusi tidak sempurna (incomplete fusion), retak (crack), dan lain-lain yang biasanya berada pada produk pengelasan, tempaan, rolan dan pengecoran.

Keselamatan Kerja
    Manfaat alat keselamatan kerja dalam pengujian penetrant metode visible adalah sebagai pelindung diri supaya tidak mengenai mata, tangan, muka, dan anggota badan yang lain pada saat penyemprotan cairan penetrant. Botol cairan penetrant juga harus diletakkan pada suhu kamar agar terhindar dari ledakan botol cairan penetrant

Jenis alat keselamatan kerja:
1. Alat pelindung bagian kepala, muka dan mata: face shields/masker, dan safety glasses.
2. Alat pelindung pernafasan terdiri dari masker, respirator
3. Alat pelindung seluruh badan: Baju praktek laboratorium
4. Alat Pelindung Tangan: sarung tangan (safety gloves)
5. Alat Pelindung Kaki: Safety shoes.

Prosedur praktikum Solvent Removable System:
1. Menentukan teknik uji liquid penetrant
    Sebelum pengujian dilakukan maka harus ditentukan terlebih dahulu teknik yang digunakan dalam liquid penetrant test, yaitu dengan menggunakan teknik Solvent Removable System. Solvent Removable System ini digunakan pada saat precleaning dan pembasuhan penetrant

2. Tahap Persiapan
  • Mengukur intensitas cahaya menggunakan Light Meter. Letakkan sensor cahaya diatas spesimen. Standar minimum intesitas cahaya pada spesimen adalah 1000 Lux atau 100 FC. Gunakan lampu penerang apabila intensitas cahaya di bawah standar.
  • Pengukuran temperatur (200C - 500C) spesimen atau benda uji menggunakan Thermo Gun.
  • Pembersihan permukaan (Pre-Cleaning) dengan menyemprotkan secara merata cairan SKC-S di permukaan benda kerja, kemudian kita bersihkan permukaan tersebut menggunakan sikat baja, setelah itu permukaannya di lap pakai tissu atau kain pembersih. Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan noda pada permukaan yang dapat mempengaruhi hasil percobaan.

3. Aplikasi liquid penetrant dan Dwell Time.
    Semprotkan dengan jarak tertentu (±25-30 cm) secara merata cairan penetrant SKL-SP1 pada permukaan benda uji atau bisa juga di oleskan memakai kuas cat dengan terlebih dahulu menyemprotkan cairan penetrant kedalam wadah. Kemudian menunggu selama ±5 menit atau sesuai batas dwell time yang telah ditentukan. Setelah itu tahap pembersihan penetrant sisa dan drying yaitu di lap menggunakan tissu/kain pembersih secara searah sampai ujung benda uji sampai bersih. Kemudian semprotkan cleaner ke tissu dan di lap ke permukaan benda uji secara searah.

4. Aplikasi cairan developer.
    Permukaan benda uji dilapisi dengan cairan developer SKD-S2 untuk menyedot keluar cairan penetran yang berada dalam celah agar menghasilkan indikasi. Biarkan developer tersebut bekerja dengan waktu tunggu (dwell time) selama ±7 menit.

5. Tahap inspeksi hasil uji
    Permukaan di inspeksi secara visual untuk dideteksi adanya indikasi (diskontunuitas). Waktu untuk interpretasi akhir yaitu antara 10 hingga 30 menit, dihitung setelah developer mengering pada benda kerja. Ukur cacat/diskontunuitas menggunakan penggaris besi.

6. Tahap pembersihan akhir (Post Cleaning).
    Benda uji dibersihkan dari sisa bahan yang dipergunakan dalam uji penetran menggunakan cleaner, sikat baja dan kain pembersih.

Download Jobsheet PENETRANT TEST (PT)



Sunday, July 11, 2021

Tips publikasi artikel di jurnal akreditasi (SINTA)

Publikasi artikel di jurnal terakreditasi biasanya suatu keharusan bagi dosen yang melakukan penelitian sebagai media publikasi. Jurnal terakreditasi di Indonesia harus terindeks di SINTA dengan tingkatan peringkat 1-6. Tentunya kita harus memilih dengan benar bahwa jurnal tersebut benar-benar telah terkreditasi SINTA. Berikut tips memilih publikasi di jurnal akreditasi SINTA peringkat 4. 

1. Buka web SINTA dan klik S4 pada sudut kanan atas, kalau kita publikasi di SINTA 1 maka klik S1. Klik: SINTA

2. Cari jurnal sesuai dengan scope bidang penelitian, contoh bidang teknik mesin, salah satunya adalah jurnal Polimesin. Kalau kita belum tau nama jurnalnya bisa gunakan kolom pencarian di kolom "advance search" sebelah kiri dengan mengetik "teknik mesin" atau kata kunci lainnya.

3. Pilih jurnal yang kita inginkan, kemudian klik di nama jurnal sehingga terbuka tampilan halaman jurnal tersebut misalnya polimesin: https://sinta.ristekbrin.go.id/journals/detail?id=3959

4. Klik "website" pada menu sebelah kiri dibawah gambar sampul halaman untuk melihat profil jurnal tersebut.

5. Setelah website jurnal terbuka, silahkan buka semua menu tentang jurnal, biasanya yang paling penting kita lihat dari profil sebuah jurnal adalah:

a. Scope jurnal,  klik "fokus and scope" dan pastikan scope jurnal sesuai dengan bidang penelitian kita.

b. Tim editor. Klik menu "Editors" dan pastikan bahwa tim editor minimal 2 atau 3 dari berbagai institusi.

c. Tim Reviewer. Klik menu "Reviewers" dan pastikan tim reviewer minimal 2 atau 3 dari berbagai institusi. Lebih bagus kalau ada Reviewer international.

d. Arsip publikasi.  Klik "Archives" dan pastikan kalau jurnal tersebut terbit setiap volume dan nomor tepat waktu sesuai dengan frekuensi terbitan, misal jurnal tersebut terbit 2 kali setahun yaitu bulan Februari dan Agustus. Informasi ini biasanya ada di halaman beranda jurnal.

e. Pengindeks. Klik "Indexing" dan pastikan jurnal tersebut di indeks oleh beberapa pengindeks terutama pengindeks international terutama jurnal terakreditasi SINTA 1-4 sebaiknya minimal terindeks seperti Dimensios, Index Copernicus atau ICI, DOAJ dan lainnya sesuai dengan PAK 2019.

f. Biaya publikasi. Klik "Article Publishing Cost" apabila ingin mengetahui kalau jurnal tersebut gratis publikasi atau berbayar. 

Demikian tips memilih jurnal terakreditasi, semoga bermanfaat. 

Monday, July 5, 2021

Mengatasi power window mobil yang macet.

  Salam.

Power window mobil sudah menjadi standar setiap mobil masa kini karena sangat memudahkan pengguna mobil dalam membuka atau menutup kaca dengan hanya menekan satu tombol disamping pintu bagian dalam mobil.

Namun bisa jadi masalah ketika mengalami macet atau tidak bisa dibuka lagi. Ini perlu keahlian khusus dalam mengatasi nya, jangan lakukan sendiri apabila tidak punya keahlian yang menyebabkan bisa merusak bagian yang lain, namun jangan cepat diganti apabila masih bisa diperbaiki. Tentunya biaya mengganti jauh lebih mahal daripada memperbaiki apabila masih bisa.

Pengalaman mobil saya vios tahun 2005 tiba-tiba tombol kaca depan otomatis power window tidak berfungsi. Langkah yang saya ambil segera membawa ke bengkel mobil untuk pengecekan kerusakan. Setelah di cek ternyata kaki pengait pada tombol tersebut patah. Sehingga mekanik hanya melakukan penggantinya kaki tersebut dengan kaki pengait yang lain dengan pengeleman yang jenis sangat kuat. Mungkin ini bisa jadi saran bagi pemilik mobil sebelum memutuskan untuk mengganti tombol power window nya. Karena biasanya bawaan mobil masih original dan tahan lama, beda dengan yang dijual di toko biasanya produk KW.


Gambar hasil perbaikan kaki pengait tombol power window.



Friday, July 2, 2021

Setting Autocad yang lambat supaya cepat dan ringan

 Cara setting agar autocad versi tinggi agar ringan ketika bekerja pada laptop spek rendah.

1. Buka autocad

2. Klik kanan pada layar autocad/viewport dan pilih Option











3. Klik menu Sistem dan kemudian pilih Performance setting









4. Kemudian pilih Manual Tune









5. Conteng Enable hardware acceleration









6. Selanjutnya klik Transparency quality dan pilih Low Faster.









7. Klik OK.

Langkah selesai semoga bermanfaat.