Non destrtructive testing (NDT) adalah aktivitas tes atau inspeksi terhadap suatu benda untuk mengetahui adanya cacat, retak, atau discontinuity lain tanpa merusak benda yang kita tes atau inspeksi. Pada dasarnya, tes ini dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita gunakan masih aman dan belum melewati damage tolerance. NDT dilakukan paling tidak sebanyak dua kali. Pertama, selama dan diakhir proses fabrikasi, untuk menentukan suatu komponen dapat diterima setelah melalui tahap-tahap fabrikasi. NDT ini dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu komponen. Kedua, NDT dilakukan setelah komponen digunakan dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah menemukan kegagalan parsial sebelum melampaui damage tolerance-nya.
Uji ultrasonic adalah pengujian baik pengukuran tebal maupun pendeteksian cacat internal ( flaw detection ) dengan menggunakan getaran ultra, yakni gelombang mekanis yang berfrequensi diatas 20 KHz . Gelombang ultrasonic dihasilkan oleh suatu transducer yang biasanya bekerja berdasarkakan konversi enerji listrik ( piezo electric ) menjadi enerji mekanik .
Gelombang ultrasonic akan terdifraksi ( tersimpangkan ) sedemikian besar didalam udara sehingga untuk mendapatkan perambatan yang konsisten dari transducer kebenda uji, kedua permukaan benda yang berhimpitan ( interface ) harus diberi zat perantara yang dapat menghantarkan gelombang ultrasonic yang berupa cairan ( air, gemuk, minyak pelumas, dll ) yang disebut couplant.
Gambar. 1. Perambatan Gelombang Ultrasonik pada Bidang Datar
Prinsip kerja dari Ultrasonic Testing (UT) adalah gelombang ultrasonik yang dipantulkan dan dibiaskan oleh permukaan batas antara dua bahan yang berbeda. Dari sifat pantulan tersebut dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat, serta ukuran cacat.
Pengaruh Kuplan
Fungsi Kuplan adalah untuk memudahkan merambatnya gelombang dari probe ke dalam benda uji karena bila antara probe dan benda uji terdapat udara maka hampir 100% gelombang akan dipantulkan kembali ke dalam probe. Jenis – jenis kuplan yang sering digunakan dalam pengujian ultrasonik antara lain :
1. Oli
2. Greese
3. Emulsi Plastik
4. Air (Untuk bahan yang tidak bersifat korosi).
Probe
Probe adalah alat yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik menggunaka efek piezoelectric dan efek magnetostriktif.
Prosedur Praktikum:
1. Kalibrasi Jarak
A. Obyek : Kalibrasi jarak probe normal untuk range 100
B. Peralatan :
1. Pesawat Ultrasonik :`Merk; GE , Type; USM/DMS GO
2. Probe : Normal Tunggal: Size: d10 Frek: 4 MHz
3. Kabel Probe : MPKL
4. Kuplan : Ultrasonic Kuplan-Muster 100G
5. Blok Kalibrasi : V1, V2 dan 8 blok step
Dalam melakukan praktikum ini, Alat-alat yang digunakan dalam pengujian Ultrasonic Testing ini diperlukan alat-alat dan bahan serta prosedur pengujian yang benar. Alat-alat yang digunakan seperti UT, blok kalibrasi, probe, majun, penggaris. Sedangkan untuk bahan-bahannya digunakan seperti benda uji, kuplan ( Oli atau Greese).
C. Prosedur:
- Nyalakan pesawat UT, probe dihubungkan ke pesawat melalui kabel yang sesuai tombol fungsi probe normal dan tempatkan tombol range selektor sesuai kebutuhan.
- Ukur benda uji dengan mistar ukur
- Tentukan range > tebal benda uji
- Lakukan kalibrasi jarak dengan range yang telah ditentukan
- Pada Fungsi Range, Input nilai: Range = 100. Velocity = 5900 (Iron)
- Pada Fungsi Recerver, Input: Frekuensi = 4 MHz. Dual = Off
- Pada Fungsi Autocal, Input:
- S Ref 1 = 25
- S Ref 2 = 100
- Record = On
- Probe ditempatkan ke ketebalan 25 mm pada V1, Pada Fungsi Range, seting Probe Delay pada angka 25, Display Delay tepat pada layar angka 25, jumlah pulsa yang harus muncul/ indikasi pulsa I = 2,5; II = 5; III = 7,5; IV = 10
- Letakkan probe pada 25 mm, 50 mm (Lucite),dan 100 mm. Apabila hasil amatan pada layar sesuai dengan ketebalan benda uji maka pesawat UT telah selesai dikalibrasi.
LIHAT DAFTAR ISI
0 comments:
Post a Comment