Monday, August 3, 2020

Pengelasan

Baca Juga: SMAW, GTAW, GMAW


Teknik las telah dipergunakan secara luas saat ini dalam penyambungan batang-batang pada konstruksi mesin. Lusanya penggunaan teknologi las disebabkan bangunan dan mesin yang dibuat dengan mempergunakan teknik penyambungan las menjadi lebih ringan dan proses pembuatannya juga lebih sederhana, sehingga biaya keseluruhannya menjadi lebih murah. Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi sangat luas meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran, pipa transmisi bawah laut, kendaraan rel dan lain sebagainya.

Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada coran, membuat lapisan keras pada perkakas, mempertebal bagian-bagian yang aus dan macam-macam reparasi lainnya. Pengelasan bukan tujuan utama dari konstruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan las dan cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan kesesuaian antara sifat-sifat las dengan kegunaan konstruksi serta keadaan disekitarnya.

Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya di dalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi di mana pemecahannya memerlukan bermacam-macam pengetahuan. Karena itu dalam pengelasan, pengetahuan harus turut serta mendampingi praktek. Secara lebih terperinci dapat dikatakan bahwa dalam perancangan konstruksi bangunan dna mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula tentang cara pengelasan, cara pemeriksaan, bahan las dan jenis las yang dipergunakan, berdasarkan fungsi bagian-bagian bangunan atau mesin yang dirancang.

Berdasarkan definisi dari Duetche Industrie Normen (DIN) las adalah ikatan metalurgis pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Saat ini telah digunakan lebih dari 40 jenis pengelasan termasuk pengelasan yang dilaksanakan dengan hanya menekan dua logam yang disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-atom atau molekul-molekul dari logam yang disambungkan.

Proses pengelasan ialah proses penyambungan logam dengan pemanasan setempat, sehingga terjadi ikatan metalurgis antara logam-logam yang disambung. Untuk memperoleh ikatan metalurgis tersebut logam induk atau logam pengisi harus mencair. Untuk mencairkan logam tersebut, diperlukan energi panas yang dapat diperoleh dengan berbagai cara, misalnya dengan pembakaran gas, tenaga listrik, gesekan dan sebagainya. Karena sifat kegunaannya, maka hasil pengelasan dituntut bermutu dan memenuhi persyaratan tertentu, baik dalam pekerjaan pembuatan produk baru maupun dalam pekerjaan reparasi atau pemeliharaan.

Untuk dapat menghasilkan mutu lasan yang memenuhi persyaratan tertentu, pelaksanaan pengelasan harus mengikuti ketentuan tertentu. Dari sebab itu pengetahuan tentang pengelasan perlu dikuasai oleh para pelaksana pengelasan baik mengenai pengetahuan tentang bahan, proses kerja, variabel-variabel dan parameter-parameter pengelasan, inspeksi maupun aplikasinya.

Klasifikasi cara-cara pengelasan
Berdasarkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu, pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
  1. Pengelasan cair adalah cara pengelasan di mana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari bususr listrik atau semburan api gas yang terbakar.
  2. Pengelasan tekan adalah cara pengelasan di mana sambungan dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu.
  3. Pematrian adalah cara pengelasan di mana sambungan diikat dan disatukan dengan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam cara ini logam induk tidak turut mencair.


Gambar 1. Klasifikasi Las
Sumber : Klas Weman, Welding process handbook,Woodhead Publishing Ltd, 2012

Prosedur Pengelasan:

1. Proses Las
Proses las merupakan jenis pengelasan yang digunakan seperti proses las SMAW, GTAW, GMAW dan proses las lainnya

2. Spesifikasi material.
Material dapat mempengaruhi hasil pengelasan . Misalnya pengaruh penyiapan material ditentukan oleh komposisi kimiawinya. Retak dizona terimbas panas (heat affected zone/ HAZ ) sangat dipengaruhi oleh komposisi kimiawi bahan dasar, karenanya komposisi kimiawi ini perlu diketahui . Sifat bahan las juga dapat dipengaruhi oleh komposisi kimiawi bahan dasar, terutama dimana pengelasan menghasilkan tingkat dilusi yang cukup tinggi . Karenanya penting untuk diketahui kandungan bahan paduan (alloy content) . Elemen pembentuk kristal didalam bahan dasar dapat mempengaruhi tingkat kekuatan dan pengerasannya ( hardenability ) .

3. Pengelasan didalam ruangan atau lapangan
Pengendalian keseluruhan prosedur las sangat dipengaruhi oleh apakah pengelasan dilaksanakan didalam ruangan atau dilapangan . Kondisi cuaca dilapangan akan merubah secara drastis cara pengendalian pelaksanaan las

4. Persiapan sisi (edge preparation )
Terdapat banyak alasan untuk memasukkan persiapan sisi kedalam prosedur las . Akses secukupnya merupakan faktor penting seperti misalnya bahan las yang terdeposisi akan berfusi dengan bahan dasar. Prosedur las harus mencakup bukan hanya bentuk persiapan, namun juga penyelesaian permukaannya (surface finish) . Permukaan yang berlapis kerak atau oksida tebal akan menyebabkan fusi tidak sempurna (lack of fusion) , terperangkapnya oksida (trapped oxide), atau porositas yang tidak dapat diterima .

5. Metode pembersihan
Bagaimana permukaan bahan dipersiapkan sebelum dilas merupakan factor yang perlu diperhatikan seperti misalnya baja mungkin hanya perlu pembersihan menggunakan penyikatan ( brushing ) secara manual atau mekanikal, sedangkan aluminium memerlukan pencucian secara kimiawi (chemical cleaning) seperti solvent untuk menghasilkan permukaan yang siap las. Terkait dengan hal tersebut, inspeksi pada permukaan bahan sebelum dilas juga diperlukan untuk meyakinkan bahwa tidak terdapat cacat material dasar yang dapat mempengaruhi mutu pengelasan.

6. Penyetelan sambungan (sketsa).
Penyetelan sambungan (sketsa) menggunakan perangkat rakit (JIG) atau las cantum (tacking). Penyetelan komponen sambungan las merupakan faktor yang sangat menentukan pada pengelasan sambungan yang hanya dapat dilaksanakan pada satu sisi/ pihak saja. Celah sambungan akan mempengaruhi jumlah fusi pada akar las. Apabila digunakan perangkat perakit secara mekanis untuk penyetelan komponen rakitan, maka perlu diketahui berapa banyak bahan las yang akan dideposisikan sebelum perangkat mekanis ini dicabut/ dibongkar .

7. Jenis Sambungan dan Posisi Pengelasan
Dalam aplikasi dikenal ada 5 jenis sambungan jenis sambungan dasar dan 4 posisi pengelasan. Jenis sambungan tersebut antara lain sambungan tumpul (butt joint), sambungan tumpang (lap joint), sambungan tee (tee joint), sambungan pojok (corner joint), sambungan sisi (edge joint). Sedangkan 4 posisi dalam pengelasan antara lain :
- Posisi 1G (flat atau datar)
- Posisi 2G (horizontal)
- Posisi 3G (vertical)
- Posisi 4G (overhead atau atas kepala)

Secara skematik, jenis sambungan dasar dan posisi pengelasan ditunjukkan pada gambar 2. Gambar tersebut berlaku untuk pengelasan selain pipa.

Gambar 2. Sambungan dasar pengelasan untuk empat posisi pengelasan plat
(Sumber : AWS Welding Technology, 1991)

Untuk pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi (Gambar 3), yakni :
- Posisi 1G untuk kategori posisi datar dan objek berotasi.
- Posisi 2G untuk kategori posisi horizontal.
- Posisi 5G untuk kategori posisi datar dan welder berotasi
- Posisi 6G untuk kategori objek tetap dan berada pada posisi 45o.

Gambar 3. Posisi pengelasan pipa untuk jenis butt weld
(Sumber : Sri Widharto, 2001)



Sedangkan untuk pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi (gambar 4), yaitu :
Posisi 1F (flat atau datar)
Posisi 2F (horizontal)
Posisi 3F (vertical)
Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

Gambar 4. Posisi pengelasan plat untuk jenis fillet weld.

Polaritas Listrik

Pada proses pengelasan listrik digunakan arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC). Penggunaan arus listrik ini tergantung pada beberapa pertimbangan antara lain jenis logam yang akan dilas maupun kedalaman penetrasi yang akan dicapai dalam pengelasan. Untuk jenis logam yang permukaannya terbentuk oksid seperti aluminium dan magnesium serta logam-logam non ferro yang lain arus AC (alternating current) dan DCEP (direct current electrode positive) digunakan. Arus AC dan DCEP ini digunakan untuk mengelupas lapisan oksida yang akan terjadi akibat adanya aliran elektron dari benda kerja menuju elektroda pada arus DCEP maupun pada setengah siklus AC. Selain dengan kedua arus di atas hampir tidak mungkin logam yang bersangkutan dapat dilas dengan baik mengingat titik cair oksid logam tadi jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan titik cair logam yang bersangkutan.

Penggunaan jenis arus juga mempengaruhi kedalaman penetrasi yang akan dibentuk. Pada arus AC distribusi panasnya terjadi 1/2 untuk benda kerja dan 1/2 untuk elektroda. Pada arus DCEP 2/3 panas terjadi pada elektroda dan 1/3 sisanya terjadi pada benda kerja, sedangkan pada arus DCEN terjadi sebaliknya yaitu 1/3 panas untuk elektroda dan 2/3 panas sisanya terjadi pada benda kerja. Konsekuensi distribusi panas yang berbeda ini akan berpengaruh pada kedalaman penetrasi yang berbeda. Pada AC kedalaman penetrasi sedang dengan lebar kawah sedang. Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif. Skematik polaritas listrik DCEP dan DCEN diberikan pada gambar 5 berikut:





Gambar 5. Polaritas listrik DCEN dan DCEP
(sumber : B4T Bandung, 2001)


Download:

1. Laporan Praktikum


Baca Juga:  DAFTAR ISI

Artikel jurnal tentang pengelasan: https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengelasan&btnG=


Pertanyaan umum:

1. Sebutkan 7 jenis prosedur las yang harus diperhatikan

2. Sebutkan posisi pengelasan untuk jenis sambungan:

    a. Pelat

    b. Pipa

3. Apa perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN

65 comments:

1.) A.) Fillet Weld Plate. PA : Datar atau Flat. PB : Horizontal.
Butt Weld Plate. PA Datar atau Flat. PB : Horizontal

B.) Fillet Weld Pipe. PA : Datar atau Flat, Axis 45 Degree, Pipe Rotated. PB : Horizontal, Axis Vertical, Pipe Fixed. ...
Butt Weld Pipe. PA : Flat, Axis Horizontal, Pipe Rotated.

2.) 3. Elektroda arus searah positif (DCEP) adalah apa yang kita gunakan untuk memanggil polaritas terbalik.. Elektroda arus searah negatif (DCEN) adalah apa yang kita gunakan untuk memanggil polaritas Lurus.

1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

1. A. untuk pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi, yaitu :

Posisi 1F (flat atau datar)
Posisi 2F (horizontal)
Posisi 3F (vertical)
Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Untuk pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi, yakni :
-Posisi 1G untuk kategori posisi datar dan objek berotasi.

-Posisi 2G untuk kategori posisi horizontal.

-Posisi 5G untuk kategori posisi datar dan welder berotasi

-Posisi 6G untuk kategori objek tetap dan berada pada posisi 45°.

2. Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

1)A.plat
pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yaitu :

Posisi 1F (flat atau datar)-Posisi 2F (horizontal)-Posisi 3F (vertical)-Posisi 4F (overhead atau atas kepala)
B.pipa
pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni :

-       Posisi 1G untuk kategori posisi datar dan objek berotasi.

-       Posisi 2G untuk kategori posisi horizontal.

-       Posisi 5G untuk kategori posisi datar dan welderberotasi

-       Posisi 6G untuk kategori objek tetap dan berada pada posisi 45o.

2)dcep:elektroda pada posisi kutub positif,digunakan untuk mengelupas lapisan oksida yang akan terjadi akibat adanya aliran elektron dari benda kerja menuju elektroda pada arus DCEP maupun pada setengah siklus AC
Dcen:elektroda pada posisi negatif,Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC

maaf pak. yang jawab ini MUHAMMAD SAIFANNUR (B-2) TRM

Unknown17 September 2020 22.05

1)A.plat
pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yaitu :

Posisi 1F (flat atau datar)-Posisi 2F (horizontal)-Posisi 3F (vertical)-Posisi 4F (overhead atau atas kepala)
B.pipa
pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni :

-       Posisi 1G untuk kategori posisi datar dan objek berotasi.

-       Posisi 2G untuk kategori posisi horizontal.

-       Posisi 5G untuk kategori posisi datar dan welderberotasi

-       Posisi 6G untuk kategori objek tetap dan berada pada posisi 45o.

2)dcep:elektroda pada posisi kutub positif,digunakan untuk mengelupas lapisan oksida yang akan terjadi akibat adanya aliran elektron dari benda kerja menuju elektroda pada arus DCEP maupun pada setengah siklus AC
Dcen:elektroda pada posisi negatif,Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC

1. A. Plat
Posisi Pengelasan untuk Groove Welds Plate:
1 G (Posisi Pengelasan datar).
2G (Posisi Pengelasan Horizontal).
3G (Posisi Pengelasan Vertikal).
4G (Posisi Pengelasan di atas kepala atau Overhead).

B. Pipa
Posisi Pengelasan pada Groove Welds Pipa:
1G (Posisi Pengelasan datar pipanya dapat diputar).
2G (Posisi Pengelasan Horizontal pipa dapat diputar).
5G (Posisi Pengelasan Vertikal namun pipa tidak dapat diputar, sehingga tukang las yang berputar).
6G (Posisi Pengelasan pipanya miring sekitar 45 derajat dan statis atau tidak dapat diputar).

2. Elektroda arus searah positif (DCEP) adalah apa yang kita gunakan untuk memanggil polaritas terbalik.. Elektroda arus searah negatif (DCEN) adalah apa yang kita gunakan untuk memanggil polaritas Lurus.

7 September 2020 22.05

1)A.plat
pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yaitu :

Posisi 1F (flat atau datar)-Posisi 2F (horizontal)-Posisi 3F (vertical)-Posisi 4F (overhead atau atas kepala)
B.pipa
pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni :

-       Posisi 1G untuk kategori posisi datar dan objek berotasi.

-       Posisi 2G untuk kategori posisi horizontal.

-       Posisi 5G untuk kategori posisi datar dan welderberotasi

-       Posisi 6G untuk kategori objek tetap dan berada pada posisi 45o.

2)dcep:elektroda pada posisi kutub positif,digunakan untuk mengelupas lapisan oksida yang akan terjadi akibat adanya aliran elektron dari benda kerja menuju elektroda pada arus DCEP maupun pada setengah siklus AC
Dcen:elektroda pada posisi negatif,Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC

1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

1.a) posisi pengelasan plat ada 4:
1.posisi 1F(flat atau datar)
2.posisi 2F(horizontal)
3.posisi 3F(vertikal)
4.posisi 4F(overhead atau atas kepala.

b) posisi pengelasan pipa ada 4:
1.posisi 1G untuk kategori posisi datar dan objek berotasi.
2.posisi 2G untuk kategori posisi horizontal.
3.posisi 5G untuk kategori posisi datar dan welder berotasi.
4.posisi 6G untuk kategori posisi objek tetap dan berada pada posisi 45°.

2.perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

1. A. untuk pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi, yaitu :

Posisi 1F (flat atau datar)
Posisi 2F (horizontal)
Posisi 3F (vertical)
Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Untuk pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi, yakni :
-Posisi 1G untuk kategori posisi datar dan objek berotasi.

-Posisi 2G untuk kategori posisi horizontal.

-Posisi 5G untuk kategori posisi datar dan welder berotasi

-Posisi 6G untuk kategori objek tetap dan berada pada posisi 45°.

2. Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

1. A. Plat
Posisi Pengelasan untuk Groove Welds Plate:
1 G (Posisi Pengelasan datar).
2G (Posisi Pengelasan Horizontal).
3G (Posisi Pengelasan Vertikal).
4G (Posisi Pengelasan di atas kepala atau Overhead).

B. Pipa
Posisi Pengelasan pada Groove Welds Pipa:
1G (Posisi Pengelasan datar pipanya dapat diputar).
2G (Posisi Pengelasan Horizontal pipa dapat diputar).
5G (Posisi Pengelasan Vertikal namun pipa tidak dapat diputar, sehingga tukang las yang berputar).
6G (Posisi Pengelasan pipanya miring sekitar 45 derajat dan statis atau tidak dapat diputar).

2. Elektroda arus searah positif (DCEP) adalah apa yang kita gunakan untuk memanggil polaritas terbalik.. Elektroda arus searah negatif (DCEN) adalah apa yang kita gunakan untuk memanggil polaritas Lurus.

1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

1). 1. Posisi Pengelasan untuk Groove
Welds Plate:
1G (Posisi Pengelasan datar).
2G (Posisi Pengelasan Horizontal).
3G (Posisi Pengelasan Vertikal).
4G (Posisi Pengelasan di atas
kepala atau Overhead).

2. Posisi Pengelasan pada Groove
Welds Pipa:
1G (Posisi Pengelasan datar
pipanyaa dapat diputar).
2G (Posisi Pengelasan Horizontal
pipa dapat diputar).
3G (Posisi Pengelasan Vertikal
namun pipa tidak dapat
diputar, sehingga tukang las
yang berputar).
4G (Posisi Pengelasan pipanya
miring sekitar 45 derajat
dan statis atau tidak dapat
diputar).

2). 1. Perbedaan Polaritas DCEN (DCSP)
dan DCEP (DCRP):
1. Busur listrik pada pengelasan
stick welding bergerak dari
elektrode ke material dasar
sehingga tumbukan elektron
berada di material dasar yang
berakibat 2/3 panas berada di
material dasar dan 1/3 panas
berada di elektroda.
2. Pada polaritas DCEN
menghasilkan pencairan
material dasar lebih banyak
dibanding elektrodanya hasil
las mempunyai penetrasi yang
dalam, sehingga baik
digunakan pada pengelasan
yang lambat, wilayah yang
sempit dan untuk pelat yang
tebal.

1. A. untuk pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi, yaitu :

Posisi 1F (flat atau datar)
Posisi 2F (horizontal)
Posisi 3F (vertical)
Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Untuk pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi, yakni :
-Posisi 1G untuk kategori posisi datar dan objek berotasi.

-Posisi 2G untuk kategori posisi horizontal.

-Posisi 5G untuk kategori posisi datar dan welder berotasi

-Posisi 6G untuk kategori objek tetap dan berada pada posisi 45°.

2. Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

1. A. Plat
Posisi Pengelasan untuk Groove Welds Plate:
1G (Posisi Pengelasan datar).

2G (Posisi Pengelasan Horizontal).

3G (Posisi Pengelasan Vertikal).

4G (Posisi Pengelasan di atas kepala atau Overhead).

B. Pipa
Posisi Pengelasan pada Groove Welds Pipa:
1G (Posisi Pengelasan datar pipanya dapat diputar).

2G (Posisi Pengelasan Horizontal pipa dapat diputar).

5G (Posisi Pengelasan Vertikal namun pipa tidak dapat diputar, sehingga tukang las yang berputar).

6G (Posisi Pengelasan pipanya miring sekitar 45 derajat dan statis atau tidak dapat diputar).

2. Elektroda arus searah positif (DCEP) adalah apa yang kita gunakan untuk memanggil polaritas terbalik. Elektroda arus searah negatif (DCEN) adalah apa yang kita gunakan untuk memanggil polaritas Lurus.

1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

1.Sebutkan posisi pengelasan untuk jenis sambungan !
A. Plat
Pengelasan plat jenis fillet weld terdiri dari 4 posisi yaitu:
• Posisi 1F :flat atau datar
• Posisi 2F :horizontal
• Posisi 3F :vertikal
• Posisi 4F :overhead(atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
• Posisi 1G untuk kategori posisi datar dan objek berotasi.
• Posisi 2G untuk kategori posisi horizontal.
• Posisi 5G untuk kategori posisi datar dan welder berotasi
• Posisi 6G untuk kategori objek tetap dan berada pada posisi 45o.

2. Apa perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN !
• Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

Teuku Zia Zuliansyah
1921301005
D-IV TRM / B2

1. sebutkan posisi pengelasan untuk jenis sambungan
A. pelat
-Posisi 1F (flat atau datar)
-Posisi 2F (horizontal)
-Posisi 3F (vertical)
-Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. pipa
Untuk pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi, yakni :
-Posisi 1G untuk kategori posisi datar dan objek berotasi.

-Posisi 2G untuk kategori posisi horizontal.

-Posisi 5G untuk kategori posisi datar dan welder berotasi

-Posisi 6G untuk kategori objek tetap dan berada pada posisi 45°.


2. Apa perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.

- DCEP, adalah lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC.
- DCEN, adalah Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan
polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan
DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

1.
A posisi pengelasan pada plat
1.posisi 1F (posisi plat/datar)
2.posisi 2F (posisi horizontal)
3.posisi 3F (posisi vertikal)
4.posisi 4F (posisi over head/atas kepala)

B.posisi pengelasan pada pipa
1.posisi 1G kategori posisi datar dengan objek yang berotasi
2.posisi 2G kategori posisi horizontal dengan objek yang tetap
3.posisi 5G kategori posisi datar dengan objek yang tetap
4.posisi 6G kategori posisi 45°dengan objek yang tetap

2. Perbedaan DCEN dan DCEP
DCEN (direct current elektrode negative ) adalah tipe aliran listrik atau polarity yang digunakan untuk pengelasan dimana elektroda dialirkan arus negatif sedangkan benda kerja dialirkan arus positif . DCEN menciptakan tingkat leleh elektroda yang tinggi sehingga menciptakan cekungan kampuh yang dalam dan polarity DCEN ini biasanya digunakan pada pengelasan benda kerja diatas 25 mm. Sementara

DCEP ( direct current elektrode positif) adalah aliran arus listrik atau polarity yang digunakan untuk pengelasan dimana elektroda dialirkan arus positif sedangkan benda kerja dialirka arus negatif. DCEP menciptakan karakter busur terbaik dan banyak digunakan pada pengelasan dengan ketebalan benda kerja dibawah 25mm, sebab tingkat leleh elektroda yang rendah

Komentar ini atas nama Edi agel pranata dari kelas TRM 2A


1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

Andreas
TRM A2
1.(A).Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi ialah :
Posisi 1F (flat atau datar),Posisi 2F (horizontal),Posisi 3F (vertical),Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

(B).Untuk Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi , yakni :
- Posisi 1G untuk kategori posisi datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi datar dan welder berotasi
- Posisi 6G untuk kategori objek tetap dan berada pada posisi 45o.
2. Perbedaan DCEN dan DCEP
DCEN (direct current elektrode negative ) adalah tipe aliran listrik atau polarity yang digunakan untuk pengelasan dimana elektroda dialirkan arus negatif sedangkan benda kerja dialirkan arus positif . DCEN menciptakan tingkat leleh elektroda yang tinggi sehingga menciptakan cekungan kampuh yang dalam dan polarity DCEN ini biasanya digunakan pada pengelasan benda kerja diatas 25 mm. Sementara

DCEP ( direct current elektrode positif) adalah aliran arus listrik atau polarity yang digunakan untuk pengelasan dimana elektroda dialirkan arus positif sedangkan benda kerja dialirka arus negatif. DCEP menciptakan karakter busur terbaik dan banyak digunakan pada pengelasan dengan ketebalan benda kerja dibawah 25mm, sebab tingkat leleh elektroda yang rendah

Muhammad Raihan
1921301052
D-IV TRM / B2

Nama : T Riyan Hidayat
Nim: 1921301062
Ruang: B2

1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:

A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa

Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.

▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan yaitu
A.Plat
Pengelasan Plat dengan jenis fillet weld da 4 posisi
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B.Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (buat weld) ada 4 posisi
1. Posisi 1G untuk kategori posisi datar dan objek berotasi
2.Posisi 2G untuk kategori posisi horizontal
3.Posisi 5G untuk kategori posisi datar dan welder berotasi
4. posisi 6G untuk kategori objek tetap dan berada pada posisi 45°


2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN
-pada DCEP,lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal daripada AC.
-Pada DCEN,lebar kawah lebih sempit dengan kedalaman penetrasi lebih dalam daripada AC.
Secara umum perbedaan polaritas DCEP dan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif.sedangkan pada DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massanya pada kutub positif

Dara Misbahul Jannah
Ruang 2B TRM
Nim 1921301047

Dara Misbahul Jannah
Ruang 2B TRM
nim 1921301047


Nama : Azhari
Nim : 1921301040
Kelas :B2

1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.

▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

Nama:Nuhari Azman
Kls:Trm 2A
Nim:1921301010
1.
A posisi pengelasan pada plat
1.posisi 1F (posisi plat/datar)
2.posisi 2F (posisi horizontal)
3.posisi 3F (posisi vertikal)
4.posisi 4F (posisi over head/atas kepala)

B.posisi pengelasan pada pipa
1.posisi 1G kategori posisi datar dengan objek yang berotasi
2.posisi 2G kategori posisi horizontal dengan objek yang tetap
3.posisi 5G kategori posisi datar dengan objek yang tetap
4.posisi 6G kategori posisi 45°dengan objek yang tetap

2. Perbedaan DCEN dan DCEP
DCEN (direct current elektrode negative ) adalah tipe aliran listrik atau polarity yang digunakan untuk pengelasan dimana elektroda dialirkan arus negatif sedangkan benda kerja dialirkan arus positif . DCEN menciptakan tingkat leleh elektroda yang tinggi sehingga menciptakan cekungan kampuh yang dalam dan polarity DCEN ini biasanya digunakan pada pengelasan benda kerja diatas 25 mm. Sementara

DCEP ( direct current elektrode positif) adalah aliran arus listrik atau polarity yang digunakan untuk pengelasan dimana elektroda dialirkan arus positif sedangkan benda kerja dialirka arus negatif. DCEP menciptakan karakter busur terbaik dan banyak digunakan pada pengelasan dengan ketebalan benda kerja dibawah 25mm, sebab tingkat leleh elektroda yang rendah.

Nama :Roni Rahmatullah
Nim :1921301023
Kls :B2 trm


1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

Nama :Roni Rahmatullah
Nim :1921301023
Kls :B2 trm


1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

Nama :Roni Rahmatullah
Nim :1921301023
Kls :B2 trm


1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

1.Posisi pengelasan untuk sambungan
a. plat terbagi menjadi 4 posisi
1.Posisi1F ( flat atau datar)
2.Posisi 2F (horizontal)
3.Posisi 3F (vertical)
4.Posisi 4 F ( overhead atau atas
kepala
b. Pengelasan pipa dengan jenis
sambungan tumpul( buat well)
ada 4 posisi
1.Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi
2.Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal
3.Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
4.Posisi 6G untuk kategori objek
tetap dan berada pada posisi 45°

2.Perbedaan polaritas DCEP dan DCEN
*Pada DCEP,lebar kawah lebih besar
dengan kedalaman penetrasi lebih
dangkal daripada AC.
*Pada DCEN,lebar kawah lebih sempit
dengan kedalaman penetrasi lebih
dalam daripada AC.
Secara umum perbedaan polaritas DCEP dan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif.sedangkan pada DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massanya pada kutub positif.


1.Posisi pengelasan untuk sambungan
a. plat terbagi menjadi 4 posisi
1.Posisi1F ( flat atau datar)
2.Posisi 2F (horizontal)
3.Posisi 3F (vertical)
4.Posisi 4 F ( overhead atau atas
kepala
b. Pengelasan pipa dengan jenis
sambungan tumpul( buat well)
ada 4 posisi
1.Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi
2.Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal
3.Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
4.Posisi 6G untuk kategori objek
tetap dan berada pada posisi 45°

2.Perbedaan polaritas DCEP dan DCEN
*Pada DCEP,lebar kawah lebih besar
dengan kedalaman penetrasi lebih
dangkal daripada AC.
*Pada DCEN,lebar kawah lebih sempit
dengan kedalaman penetrasi lebih
dalam daripada AC.
Secara umum perbedaan polaritas DCEP dan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif.sedangkan pada DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massanya pada kutub positif.

1Posisi pengelasan untuk sambungan
a. plat terbagi menjadi 4 posisi
1.Posisi1F ( flat atau datar)
2.Posisi 2F (horizontal)
3.Posisi 3F (vertical)
4.Posisi 4 F ( overhead atau atas
kepala
b. Pengelasan pipa dengan jenis
sambungan tumpul( buat well)
ada 4 posisi
1.Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi
2.Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal
3.Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
4.Posisi 6G untuk kategori objek
tetap dan berada pada posisi 45°

2.Perbedaan polaritas DCEP dan DCEN
*Pada DCEP,lebar kawah lebih besar
dengan kedalaman penetrasi lebih
dangkal daripada AC.
*Pada DCEN,lebar kawah lebih sempit
dengan kedalaman penetrasi lebih
dalam daripada AC.
Secara umum perbedaan polaritas DCEP dan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif.sedangkan pada DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massanya pada kutub positif.

Nama:Muhammad Haikal
Kls:Trm 2A
Nim:1921301055
1.
A posisi pengelasan pada plat
1.posisi 1F (posisi plat/datar)
2.posisi 2F (posisi horizontal)
3.posisi 3F (posisi vertikal)
4.posisi 4F (posisi over head/atas kepala)

B.posisi pengelasan pada pipa
1.posisi 1G kategori posisi datar dengan objek yang berotasi
2.posisi 2G kategori posisi horizontal dengan objek yang tetap
3.posisi 5G kategori posisi datar dengan objek yang tetap
4.posisi 6G kategori posisi 45°dengan objek yang tetap

2. Perbedaan DCEN dan DCEP
DCEN (direct current elektrode negative ) adalah tipe aliran listrik atau polarity yang digunakan untuk pengelasan dimana elektroda dialirkan arus negatif sedangkan benda kerja dialirkan arus positif . DCEN menciptakan tingkat leleh elektroda yang tinggi sehingga menciptakan cekungan kampuh yang dalam dan polarity DCEN ini biasanya digunakan pada pengelasan benda kerja diatas 25 mm. Sementara

DCEP ( direct current elektrode positif) adalah aliran arus listrik atau polarity yang digunakan untuk pengelasan dimana elektroda dialirkan arus positif sedangkan benda kerja dialirka arus negatif. DCEP menciptakan karakter busur terbaik dan banyak digunakan pada pengelasan dengan ketebalan benda kerja dibawah 25mm, sebab tingkat leleh elektroda yang rendah.

Nama:T.alfazil rizki
Nim :1921301034
Kls : TRM A2
1.
A posisi pengelasan pada plat
1.posisi 1F (posisi plat/datar)
2.posisi 2F (posisi horizontal)
3.posisi 3F (posisi vertikal)
4.posisi 4F (posisi over head/atas kepala)

B.posisi pengelasan pada pipa
1.posisi 1G kategori posisi datar dengan objek yang berotasi
2.posisi 2G kategori posisi horizontal dengan objek yang tetap
3.posisi 5G kategori posisi datar dengan objek yang tetap
4.posisi 6G kategori posisi 45°dengan objek yang tetap

2. Perbedaan DCEN dan DCEP
DCEN (direct current elektrode negative ) adalah tipe aliran listrik atau polarity yang digunakan untuk pengelasan dimana elektroda dialirkan arus negatif sedangkan benda kerja dialirkan arus positif . DCEN menciptakan tingkat leleh elektroda yang tinggi sehingga menciptakan cekungan kampuh yang dalam dan polarity DCEN ini biasanya digunakan pada pengelasan benda kerja diatas 25 mm. Sementara

DCEP ( direct current elektrode positif) adalah aliran arus listrik atau polarity yang digunakan untuk pengelasan dimana elektroda dialirkan arus positif sedangkan benda kerja dialirka arus negatif. DCEP menciptakan karakter busur terbaik dan banyak digunakan pada pengelasan dengan ketebalan benda kerja dibawah 25mm, sebab tingkat leleh elektroda yang rendah

Nama :ilham rian fariski
Nim. :1921301029
Ruang:b2 trm


Posisi pengelasan untuk sambungan
a. plat terbagi menjadi 4 posisi
1.Posisi1F ( flat atau datar)
2.Posisi 2F (horizontal)
3.Posisi 3F (vertical)
4.Posisi 4 F ( overhead atau atas
kepala
b. Pengelasan pipa dengan jenis
sambungan tumpul( buat well)
ada 4 posisi
1.Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi
2.Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal
3.Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
4.Posisi 6G untuk kategori objek
tetap dan berada pada posisi 45°

2.Perbedaan polaritas DCEP dan DCEN
*Pada DCEP,lebar kawah lebih besar
dengan kedalaman penetrasi lebih
dangkal daripada AC.
*Pada DCEN,lebar kawah lebih sempit
dengan kedalaman penetrasi lebih
dalam daripada AC.
Secara umum perbedaan polaritas DCEP dan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif.sedangkan pada DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massanya pada kutub positif.

NAMA :AINA AMALIA
NIM :1921301066
kelas:b2-trm

1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

Nama :FACHRURRAZI
Nim :1921301011
Kelas :TRM.2C

Posisi pengelasan untuk jenis sambungan PELAT. sebagai berikut:
1G Flat
2G Horizontal
3G Vertikal
4G Over Head
G.untuk Groove sambungan tumpul.

Untuk pengelasan sudut pada PELAT.
1F. Flat
2F. Horizontal
3F. Vertikal
4F. Over Head
Untuk F adalah. FILLET

Posisi pengelasan untuk jenis sambungan PIPA. Sebagai berikut:

1G. Saat dilas pipa dapat diputar.
2G. Pipa tidak bisa diputar.
5G. Over head, Pipa tidak diputar.
6G. Pipa dipasang miring dengan sudut 45 derajat, dilas keliling.

perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.
Pada arus DCEP 2/3 panas terjadi pada elektroda dan 1/3 sisanya terjadi pada benda kerja, sedangkan pada arus DCEN terjadi sebaliknya yaitu 1/3 panas untuk elektroda dan 2/3 panas sisanya terjadi pada benda kerja.

Nama : Muhammad
Kelas:2c

(1)
A :posisi pengelasan pada sambungan pelat:
1.posisi 1F (posisi plat/datar)
2.posisi 2F (posisi horizontal)
3.posisi 3F (posisi vertikal)
4.posisi 4F (posisi over head/atas kepala)
B:posisi pengelasan jenis sambungan pipa adalah sebagai berikut:
1.posisi 1G kategori posisi datar dengan objek yang berotasi
2.posisi 2G kategori posisi horizontal dengan objek yang tetap
3.posisi 5G kategori posisi datar dengan objek yang tetap
4.posisi 6G kategori posisi 45°dengan objek yang tetap.

(2)Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah sebagai berikut:
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

Nama : Muhammad Fauzi
Kelas. : 2A Teknologi Rekayasa Manufaktur
Nim. : 1921301049

1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

Nama:Rizki Maulana
Kls.:Trm 2A
Nim :192130105
1.
A posisi pengelasan pada plat
1.posisi 1F (posisi plat/datar)
2.posisi 2F (posisi horizontal)
3.posisi 3F (posisi vertikal)
4.posisi 4F (posisi over head/atas kepala)

B.posisi pengelasan pada pipa
1.posisi 1G kategori posisi datar dengan objek yang berotasi
2.posisi 2G kategori posisi horizontal dengan objek yang tetap
3.posisi 5G kategori posisi datar dengan objek yang tetap
4.posisi 6G kategori posisi 45°dengan objek yang tetap

2. Perbedaan DCEN dan DCEP
DCEN (direct current elektrode negative ) adalah tipe aliran listrik atau polarity yang digunakan untuk pengelasan dimana elektroda dialirkan arus negatif sedangkan benda kerja dialirkan arus positif . DCEN menciptakan tingkat leleh elektroda yang tinggi sehingga menciptakan cekungan kampuh yang dalam dan polarity DCEN ini biasanya digunakan pada pengelasan benda kerja diatas 25 mm. Sementara

DCEP ( direct current elektrode positif) adalah aliran arus listrik atau polarity yang digunakan untuk pengelasan dimana elektroda dialirkan arus positif sedangkan benda kerja dialirka arus negatif. DCEP menciptakan karakter busur terbaik dan banyak digunakan pada pengelasan dengan ketebalan benda kerja dibawah 25mm, sebab tingkat leleh elektroda yang rendah.

Nama:mahardika
Kelas :trm c2
Nim:1921301041
1. untuk pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari

Posisi 1F (flat atau datar)
Posisi 2F (horizontal)
Posisi 3F (vertical)
Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Untuk pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi, yakni :
-Posisi 1G untuk kategori posisi datar dan objek berotasi.

-Posisi 2G untuk kategori posisi horizontal.

-Posisi 5G untuk kategori posisi datar dan welder berotasi

-Posisi 6G untuk kategori objek tetap dan berada pada posisi 45°.

2. Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

Nama : Muhammad hadian azizi
Nim: 1921301017
Ruang: B2
Prodi :TRM
1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:

A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa

Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.

▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

Nama : Rizki Amanda
Nim : 1921301020
Ruang: B2

1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:

A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa

Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.

▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

Nama: Helmi Maulana
Trm c2
1921301063

Posisi pengelasan untuk jenis sambungan :
A.plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet wield,posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi,yakni:
1.1f (flat atau datar)
2.2f(horizontal)
3.3f(vertikal)
4.4f(overhead atas kepala)


B.pipa

Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld),posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi,yakni:
-posisi 1G untuk kategori posisi datar dan objek berotasi.
-posisi 2G untuk kategori posisi horizontal .
-posisi 5G untuk kategori posisi datar dan welder berotasi.
-posisi 6G untuk kategori objek tetap dan berada pada posisi 45o

2.perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
•pada DCEP,lebar kawah lebih besar Dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC .pada DCEN,lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila di bandingkan AC.secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda kutup positif dan klam masanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam masa pada kutub positif.

Nama : Agus miswar
Nim : 1921301006
Kelas : trm c2
1.
A posisi pengelasan pada plat
1.posisi 1F (posisi plat/datar)
2.posisi 2F (posisi horizontal)
3.posisi 3F (posisi vertikal)
4.posisi 4F (posisi over head/atas kepala)

B.posisi pengelasan pada pipa
1.posisi 1G kategori posisi datar dengan objek yang berotasi
2.posisi 2G kategori posisi horizontal dengan objek yang tetap
3.posisi 5G kategori posisi datar dengan objek yang tetap
4.posisi 6G kategori posisi 45°dengan objek yang tetap

2.
Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

Nama : m.ferdy wardhani
Prodi : TRM C2
NIM : 1921301018

1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
Posisi 1G untuk kategori posisi datar dan objek berotasi.
Posisi 2G untuk kategori posisi horizontal.
Posisi 5G untuk kategori posisi datar dan welder berotasi
Posisi 6G untuk kategori objek tetap dan berada pada posisi 45°.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.

Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC.

Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

Nama:Muhammad Sandy Maulana
Nim:1921301043
Kelas:2C TRM


1. A. Plat
Posisi Pengelasan untuk Groove Welds Plate:
1 G (Posisi Pengelasan datar).
2G (Posisi Pengelasan Horizontal).
3G (Posisi Pengelasan Vertikal).
4G (Posisi Pengelasan di atas kepala atau Overhead).

B. Pipa
Posisi Pengelasan pada Groove Welds Pipa:
1G (Posisi Pengelasan datar pipanya dapat diputar).
2G (Posisi Pengelasan Horizontal pipa dapat diputar).
5G (Posisi Pengelasan Vertikal namun pipa tidak dapat diputar, sehingga tukang las yang berputar).
6G (Posisi Pengelasan pipanya miring sekitar 45 derajat dan statis atau tidak dapat diputar).

2. Elektroda arus searah positif (DCEP) adalah apa yang kita gunakan untuk memanggil polaritas terbalik.. Elektroda arus searah negatif (DCEN) adalah apa yang kita gunakan untuk memanggil polaritas Lurus.

1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.

2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

Nama : muhammad aulia
Prodi : TRM C2
NIM : 1921301037

1.Posisi pengelasan untuk jenis sambungan:
A. Plat Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
1. Posisi 1F (flat atau datar)
2. Posisi 2F (horizontal)
3. Posisi 3F (vertical)
4. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)
B. Pipa Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
Posisi 1G untuk kategori posisi datar dan objek berotasi.
Posisi 2G untuk kategori posisi horizontal.
Posisi 5G untuk kategori posisi datar dan welder berotasi
Posisi 6G untuk kategori objek tetap dan berada pada posisi 45°.
2.Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC.

Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

Nama:feri Aulia
Nim:1921301061
Kelas:2C TRM
Untuk pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari

Posisi 1F (flat atau datar)
Posisi 2F (horizontal)
Posisi 3F (vertical)
Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Untuk pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi, yakni :
-Posisi 1G untuk kategori posisi datar dan objek berotasi.

-Posisi 2G untuk kategori posisi horizontal.

-Posisi 5G untuk kategori posisi datar dan welder berotasi

-Posisi 6G untuk kategori objek tetap dan berada pada posisi 45°.

2. Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

NAMA : DEDE RESTU HERMAWAN
NIM : 1721401020
PRODI : D3 TEKNOLOGI MESIN

1. ) 7 Jenis prosedur las yang harus diperhatikan :
a. Sebuah. Nomor WPQR
b. Kualifikasi tukang las
c. Proses pengelasan
d. Jenis Bahan / Jahitan
e. Logam dasar
f. Ketebalan pelat
g. Suhu lintasan menengah
2.) posisi pengelasan untuk jenis sambungan :
A. Plat
Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
a. Posisi 1F (flat atau datar)
b. Posisi 2F (horizontal)
c. Posisi 3F (vertical)
d. Posisi 4F (overhead atau atas kepala)
B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
a. Posisi 1G untuk kategori posisidatar dan objek berotasi.
b. Posisi 2G untuk kategori posisihorizontal.
c. Posisi 5G untuk kategori posisidatar dan welder berotasi
d. Posisi 6G untuk kategori objek tetapdan berada pada posisi 450.
3.) perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN
Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

1. A. Jenis dan diameter elektroda.
B. Tegangan busur las.
C. Besar arus las.
D. Kecepatan pengelasan.
E. Polaritas listrik.
F. Menyiapkan alat bantu dan alat keselamatan kerja.
G. Besarnya penembusan/penetrasi.
2. A. Pengelasan plat dengan jenis fillet weld, posisi pengelasan terdiri dari 4 posisi yakni:
- Posisi 1F (flat atau datar)
- Posisi 2F (horizontal)
- Posisi 3F (vertical)
- Posisi 4F (overhead atau atas kepala)

B. Pipa
Pengelasan pipa dengan jenis sambungan tumpul (butt weld), posisi pengelasan terdiri atas 4 posisi yakni:
-Posisi 1G untuk kategori posisi
datar dan objek berotasi.
-Posisi 2G untuk kategori posisi
horizontal.
-Posisi 5G untuk kategori posisi
datar dan welder berotasi
-Posisi 6G untuk kategori objek tetap
dan berada pada posisi 45o.
3. Perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN.
▪︎Pada DCEP, lebar kawah lebih besar dengan kedalaman penetrasi lebih dangkal bila dibanding AC. Pada DCEN, Lebar kawah lebih sempit dan kedalaman penetrasi lebih dalam bila dibandingkan AC. Secara umum, perbedaan polaritas DCEP dengan DCEN adalah DCEP posisi elektroda pada kutub positif dan klam massanya pada kutub negatif, sedangkan DCEN posisi elektroda pada kutub negatif dan klam massa pada kutub positif.

Nama : Thamliha
Nim :1621301066
Alumi: TRM 4C

Post a Comment