Inspeksi atau Inspection adalah pemeriksaan secara seksama terhadap suatu produk yang dihasilkan apakah sesuai dengan standar dan aturan yang telah ditetapkan padanya. Dalam pengendalian kualitas (Quality Control), Inspeksi merupakan salah satu elemen yang sangat penting. Inspection (Inspeksi) diperlukan untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan dan standarnya sehingga kepuasan pelanggan dapat terjaga dengan baik. Selain mengendalikan kualitas dan menjaga kepuasan pelanggan, Inspeksi juga dapat mengurangi biaya-biaya manufakturing akibat buruknya kualitas produksi seperti biaya pengembalian produk dari pelanggan, biaya pengerjaan ulang dalam jumlah banyak dan biaya pembuangan bahan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ilmu logam adalah ilmu mengenai bahan-bahan logam dimana ilmu ini berkembang bukan berdasarkan teori saja melainkan atas dasar pengamatan, pengukuran dan pengujian. Pengujian bahan logam saat ini semakin meluas baik dalam konstruksi permesinan, bangunan maupun bidang lainnya. Hal ini disebabkan karena sifat logam tang bisa diubah sehingga pengetahuan tentang metalurgi terus berkembang. Untuk mengetahui kualitas suatu logam pengujian sangat erat kaitannnya dengan pemilihan bahan yang akan dipergunakan dalam konstruksi suatu alat selain itu juga bisa untuk membuktikan suatu teori yang sudah ada ataupun penemuan baru dibidang metalurgi. Dalam proses perencanaan dapat juga ditentukan jenis bahan maupun dimensinnya, sehingga apabila tidak sesuai dapat dicari penggantinnya yang lebih tepat. Disamping tidak mengabaikan faktor biaya produksi dan kualitasnnya.
Pengujian bahan adalah pengujian
suatu material untuk mengetahui sifat mekanik, cacat, dan lain-lain suatu
material. Dalam pengujian bahan ini ada 2 macam jika ditinjau berdasarkan sifat
dari pengujian tersebut, yaitu :
1.
Pengujian Destruktif
Pengujian destruktif adalah
pengujian suatu material, tapi hasil akhirnya akan menyebabkan cacat atau
rusak. Pengujian ini dilakukan dengan cara merusak benda uji dengan cara
pembebanan atau
penekanan sampai benda uji tersebut rusak, dari pengujian ini akan diperoleh
sifat mekanik bahan.
2.
Pengujian Non-Destruktif
Pengujian non
- destruktif adalah salah satu teknik pengujian material tanpa merusak benda
ujinya. Pengujian bertujuan untuk mendeteksi secara dini timbulnya crack atau
flaw pada material secara dini. Non Destrtructive Testing (NDT) adalah
aktivitas tes atau inspeksi terhadap suatu benda untuk mengetahui adanya cacat,
retak, atau discontinuity lain tanpa merusak benda yang kita tes atau inspeksi.
Pada dasarnya, tes ini dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita gunakan
masih aman dan belum melewati toleransi kerusakan (damage tolerance). Material
pesawat diusahakan semaksimal mungkin tidak mengalami kegagalan (failure) selama masa penggunaannya. NDT dilakukan
paling tidak sebanyak dua kali. Pertama, selama dan diakhir proses fabrikasi,
untuk menentukan suatu komponen dapat diterima setelah melalui tahap-tahap
fabrikasi. NDT ini dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu komponen. Kedua,
NDT dilakukan setelah komponen digunakan dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya
adalah menemukan kegagalan parsial sebelum melampaui damage tolerance-nya.
Untuk
mengetahui keadaan fisik material atau bagian-bagian dari mesin konstruksi,
maka diperlukan beberapa cara, dari cara yang paling sederhana hingga cara yang
memerlukan pengertian khusus. NDT bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
keadaan material masih layak dipakai atau perlu diganti, jadi dengan mengetahui
adanya keretakan-keretakan akan bisa diprediksi suatu peralatan masih biasa
beroperasi atau harus dilakukan perbaikan atau perbaikin suku cadangannya.
0 comments:
Post a Comment