Dalam melakukan NDT, Uji visual merupakan jenis NDT yang pertama sekali diperlukan sebelum dilakukan NDT yang lain. Penerimaan dan penolakan terhadap hasil uji visual sangat dipengaruhi oleh pengenalan cacat-cacat pengelasan dan material. Pemeriksaan visual didefinisikan sebagai pemeriksaan dengan menggunakan mata biasa atau dengan menggunakan alat bantu (pembesar), tanpa merubah ataupun merusak material yang akan diperiksa. Penggunaan pemeriksaan visual meliputi pemeriksaan bahan baku (raw material), produk hasil proses pemesinan dan produk yang gagal. Tujuan pemeriksaan visual adalah :
- Memeriksa bahan baku, produk dan struktur yang difabrikasi atau dibuat sesuai dengan spesifikasi rancang bangun.
- Memeriksa ketidaksempurnaan/cacat (flaw) yang terdapat pada produk.
- Menganalisa penyebab kegagalan suatu produk dan struktur.
- Sederhana, lebih cepat, biaya murah
- Diperlukan sedikit latihan
- Pemeriksaan dapat dilaksanakan sewaktu benda uji sedang beroperasi
- Pencacatan permanen
- Hanya mendeteksi cacat permukaan
- Rendahnya resolusi mata dan kelelahan mata
- Jarak pandang kurang lebih 24 in, dan sudut pandang (viewing angle) ³ 30o terhadap permukaan
- Cermin dapat dipergunakan untuk meningkatkan angle of vision
- Kaca pembesar dapat dipergunakan
- Penerangan dapat menggunakan flash light atau alat bantu lainnya untuk mendapatkan kekuatan cahaya sebagai berikut : pemeriksaan normal ³ 15 foot candles, pemeriksaan kelainan-kelainan kecil ³ 50 foot candles
- Personil harus melakukan pemeriksaan mata minimum sekali setahun
- Personil harus memiliki ketajaman penglihatan jarak dekat
- Dapat menggantikan pemeriksaan jarak dekat
- Alat bantu dapat berupa : cermin, telescope, borescope, fiberoptik, camera
- Harus memiliki resolusi yang sama dengan pemeriksaan jarak dekat.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengujian visual antara lain adalah sifat meterial, kondisi permukaan, lingkungan pemeriksaan dan faktor-faktor fisik dari inspektor. Peralatan untuk pemeriksaan visual termasuk borescope, fiberscope, penggaris, jangka, peralatan ukur mekanis, peralatan ukur las, kaca pembesar, cermin, sistem otomasi, sistem berbasis komputer, sistem pencitraan, sistem optik khusus, dan CCTV.
1. Borescopes
Borescope adalah alat yang bekerja seperti teleskop, mikroskop atau kamera. Hal ini memungkinkan orang untuk menjelajahi daerah yang terlalu kecil, terlalu jauh atau di luar jangkauan. Ini memiliki lensa di bagian atas yang melekat pada tabung penyisipan yang dapat menjadi kaku atau fleksibel. Ketika tabung penyisipan borescope ini diarahkan melalui sebuah lubang, dibutuhkan lensa dan sumber cahaya untuk apa yang perlu diperiksa. Di ujung tabung ada dua lensa, sumber cahaya, nozel dan bukaan lainnya.
2. Fiberscope
Fiberscope serupa dengan borescope karena dapat dipakai memeriksa daerahdaerah yang umumnya tidak dapat diakses; namun demikian fiberscope bekerja dengan prinsip yang berbeda. Borescope menggunakan sistem lensa untuk mengirimkan citra dari obyek ke mata, sedangkan fiberscope menggunakan sekumpulan serat pengirim cahaya yang dibuat dari kaca atau quartz. Kumpulan serat ini dinamakan penuntun citra. Sifat penuntun citra yang fleksibel ini memungkinkan fiberscope memeriksa daerah lekukan dan sudut sementara borescope yang rigid hanya dapat memasuki lintasan yang lurus.
Pertanyaan umum:
1. Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan visual?
2. Sebutkan Peralatan untuk pemeriksaan visual?